Assalamu'alaykum teman-teman... Bagaimana kabarnya? :)
Zaman maju, teknologi makin canggih, manusia banyak yang melek teknologi, kalau nggak ngerti kemajuan teknologi, bakal ketinggalan banyak berita. Sekarang, dengan adanya smartphone denga applikasi media sosial yang makin banyak, orang-orang bisa mengambil banyak manfaat jika digunakan dengan benar. Salah satunya adanya whatssapp.
Sebagai ibu rumah tangga, pakai whatsapp merupakan media komunikasi yang cukup bagus. Bisa berkomunikasi dengan saudara, teman-teman yang sekarang jarang ketemu, bahkan dengan orang lain yang karena berinteraksi dengan mereka bisa diambil manfaat ilmu dari mereka. Menggunakan WA jg lumayan ngirit karena cuma pakai kuota, karena pulsa sekarang kalo buat sms sekarang mahal...
Sebagai ibu-ibu, kadang lebih sering komunikasi lewat tulisan karena lebih fleksibel kalau mau baca info atau bales obrolan.
Meski sudah berumahtangga, kebutuhan berinteraksi dengan saudara yg sudah jauh tempat tinggalnya, teman-teman, atau orang lain yang belum dikenal masih diperlukan. Adanya whatsapp dan grup di WA , sangat bermanfaat bagi saya.
Setelah lihat grup WA yang saya ikuti, ternyata ada 24 grup. Ada grup keluarga, alumni waktu SMA/kuliah/organisasi, grup tentang menulis, belajar agama, jualan, pengajian dan grup tentang menggendong. Masing-masing ada kelebihannya, meski kadang ada yang "geje" juga bahasannya. Di 24 grup itu ada beberapa yang aktif, ada yang tidak. Kalau grupnya sepi dan kadang ada berita penting, mau left grup kadang nggak enak. Tapi kalau grupnya kadang bahas yang nggak jelas saya izin left saja. Daripada kurang bermanfaat dan kadang bikin hape lola... Kalau mau left grup, saya izin dulu. Karena salah satu adab berinteraksi yang saya dapat seperti itu.
Grup WA yang isinya keluarga dan teman teman, sangat bermanfaat bagi saya untuk tetap menjalin ukhuwah dengan baik meski jarang ketemu. Bisa sharing tentang sesuatu, mendapat informasi tentang sesuatu yang kadang tidak ditemui di medsos lain. Di grup keluarga juga bisa saling menyemangati saudara jika ada masalah, karena kami dilahirkan dari rahim yang sama sehingga tetap harus menjaga silaturahim dan saling mendukung. Agar cinta kami tetap ada dan tumbuh meski masing-masing dari kami sudah berkeluarga.
Grup WA tentang ilmu agama, bahasa arab, sangat penting untuk nutrisi hati saya dan tambahan ilmu agar saya lebih memahami agama. Memiliki dua batita membuat saya agak susah datang ke majelis ilmu langsung. Dengan adanya grup WA yang berisi audio dan teks ilmu agama sangat membantu saya untuk mengulang ilmu yang saya pelajari dan menambah ilmu baru sehingga bisa diamalkan.
Grup WA tentang tulis menulis, menambah wawasan saya agar bisa menulis dengan baik dan memberi semangat bagi untuk menulis yang bermanfaat bagi orang lain.
Grup WA jualan sebagai marketer suatu produk juga saya ikuti. Grup ini sebagai "hiburan" dari rutinitas rumah tangga. Dengan modal jempol dan kuota internet, bisa berjualan sebagai marketer. Jika dapat fee, bisa dikasih ke ortu atau sedekah. Karena memakai uang sendiri untuk kebaikan ada kepuasan tersendiri.
Terkadang di suatu grup wa, ada yg bahas sesuatu yang bikin debat, bikin emosi. Saya yang ngebaca aja kadang jadi baper. Jika otak saya lagi jernih, kadang ikut nimbrung mengarahkan yang positif atau menyarankan tidak debat. Tapi kalau baca chatnya malah bikin saya sebel/emosi, maka lebih baik saya diam atau langsung clear chat aja. Kalau mau left kadang kok sayang, karena di grup itu banyak hal lain yang bermanfaat.
Ketika di grup WA situasinya lagi "panas" karena membahas sesuatu, kadang saya cuma jadi pengamat. Apa yang akan terjadi selanjutnya??? Ketika terjadi "perang chat" ada yang mempertahankan pendapat atau bahkan terlalu sensitif dan tak jarang berakhir ada yang tiba-tiba left grup. Yang mempertahankan pendapat jadi kesel dan mungkin merasa benar terus jadi kurang cocok sama orang yang di grup akhirnya tanpa basa basi langsung left. Yang sensitif jadi baper dan males kalo baca obrolan debat juga kadang left. Yang cuma silent reader kadang jadi left juga. Hmmmm.... Sebenarnya yang bikin grup pengen isi obrolan grup bermanfaat malah jadi "perang". Tapi saya lebih suka orang yang mau left grup izin dulu. Ketika masuk grup kadang orang itu yang meminta, maka kalau mau keluar ya sebaiknya izin juga, apapun alasannya. Datang dengan salam, pergi juga dengan salam. Yah begitulah dunia medsos, di dalamnya juga harus memperhatikan adab dan akhlaq agar membuat orang di dalamnya nyaman dan bisa mengambil manfaat.
Di grup WA kadang ada orang-orang tertentu yang sering kasih tips/saran yang bermanfaat. Sering nongol di grup, bikin suasana grup ceria dan rame. Tiba-tiba dia jarang nongol dan jarang bales obrolan. Kira-kira apa yang kamu lakukan? Kalau saya, kadang ada rasa kehilangan. Jadi saya japri orang tersebut untuk menanyakan kabarnya dll. Di grup WA memang bisa menambah eratnya persaudaraan. Semakin indah persaudaraan karena dilandasi cinta karena Allah.
Ikut grup WA memang ada plus minusnya. Plusnya dapat ilmu dan info yang bermanfaat, minusnya kadang ada pembicaraan yang tidak bermanfaat dan kalau ikut banyak grup hape jadi lola. Sekarang pilih-pilih grup WA kalau mau gabung. Timbang-timbang banyak manfaat atau kerugiannya. Jika sudah masuk suatu grup ternyata kurang bermanfaat maka lebih baik keluar dengan izin yang baik terlebih dahulu. Karena di grup WA juga harus bermuamalah dengan baik terhadap orang lain.
Barakallahu fiikum...
Wasaalamu'alaykum
Khusnul rofiana
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Pertama Aida, Serba-Serbi Grup WA"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar