Senin, 22 Mei 2017

Jarik, Kain Indah Multifungsi




Indonesia kaya akan budaya di masing-masing daerah. Termasuk kaya akan hasil karya seninya dalam hal kain tradisional salah satunya adalah jarik.
Jarik adalah kain panjang dengan corak batik warna coklat dengan motif batik yang beraneka ragam. Kain sebagai khasanah Batik Tradisional Indonesia seringkali disebut juga jarit.
Jarik dalam deskripsi bahasa jawa, " Jarik yaiku salah sawijing ageman tradisional wong Jawa kang dinggo kanggo gawe gatukan busana beskap utawa kebaya. Jarik iki bisa dinggo nang wong Lanang lan uga wong wadon."
Maksudnya adalah jarik yaitu salah satu pakaian tradisional jawa yang digunakan untuk pasangan busana beskap atau kebaya.  Jarik bisa digunakan untuk laki-laki dan perempuan.
Katanya,  jarik itu berarti aja gampang serik. Maksudnya jangan mudah iri/sirik kepada orang lain.  Lembah lembutnya langkah pengguna akibat pemakaian kain ini pun juga tak lepas dari makna. Diharapkan tindak tanduk yang serba tertata, hati-hati berjalan dan tidak terburu-buru.

                                        Jarik:Pict from Khusnul R

Jarik merupakan pakaian tradisional jawa yang biasa dipakai ketika ada upacara yang memakai baju adat misalnya dalam pernikahan.  Pengantin dan keluarganya biasa memakai kain jarik sebagai bawahannya.  Pada prosesi siraman biasanya juga menggunakan kain jarik.  Para tamu yang masih menjunjung adat istiadat juga memakai paduan jarik beskap bagi laki-laki dan jarik kebaya bagi perempuan.
Dewasa ini,  jarik biasa dipakai untuk busana pada waktu situasi formal.  Beda waktu dulu,  jarik biasa digunakan wanita untuk busana sehari-hari.  Mungkin hanya di desa yang bisa ditemui para simbah putri yang masih memakai jarik untuk pakaian sehari-hari mereka.
Ketika acara seserahan bagi calon pengantin yang masih mempunyai simbah putri,  ada seserahan khusus namanya "pesing". Ini maksudnya adalah kain jarik,  karena waktu calon pengantin masih kecil dulu kadang simbah putrinya suka menggendongnya dan diompoli.
Zaman sekarang,  anak muda kurang tertarik memakai jarik karena agak ribet memakainya.  Harus dililit dan geraknya jadi terbatas.  Jika memang sebaiknya memakai jarik,  banyak yang suka memakai rok dengan motif yang biasa untuk jarik.  Karena lebih simpel memakainya dan sudah didesain khusus sehingga lebih fashionable.



Ketika memakai jarik mungkin kita tidak tahu bagaimana proses pembuatannya, atau sering terdengar ucapan bahwa jarik batik harganya kok mahal ? Proses pembuatan jarik yang halus dan berkualitas baik akan memakan waktu 9 bulan lamanya. Yang dilakukan sebelum prose's pembuatan adalah memilih kain bahan dasar yang berkualitas, kebanyakannya dari kain mori tetapi bisa juga sutera. Kemudian dilanjutkan Proses pembuatan.
1. Ngloyor dan Ngemplong.  Kain pabrikan dibersihkan (untuk mori biasanya mengandung kanji) dengan mempergunakan air panas yang dicampur dengan merang atau jerami. Setelah bersih maka kain dipadatkan serat-seratnya, proses ini disebut Kemplong.
2. Nyorek/Mempola ; membuat pola motif dengan menggunakan pensil.
3. Mbatik ; menempelkan lilin batik (malam) pada pola yang sudah ada dengan memakai Canthing.
4. Nembok. Nembok adalah proses Menutup bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar(dalam hal ini warna biru) dengan menggunakan malam. Bagian tersebut ditutup dengan lapisan malam yang tebal seolah-olah merupakan tembok penahan.
5. Medel, Yaitu mencelup kain yang sudah diberi lilin batik kedalam warna yang dikehendaki biasanya warna gelap mempergunakan nila.
6. Ngerok dan Nggirah ini adalah proses menghilangkan lilin dari bagian-bagian yang akan diberi warna, dengan alat kerok/serut.
7. Mbironi yaitu menutup bagian-bagian yang akan dibiarkan tetap berwarna putih dan tempat-tempat yang terdapat cecek (titik titik).
8. Nyoga , mencelup kain kedalam pewarna coklat dan proses terakhir adalah Nglorod yaitu menghilangkan lilin batik dengan air mendidih dan akhirnya kain dikeringkan dan siap diproses menjadi pakaian atau tetap sebagai kain jarik.

                                                  Pict from wisbenbae.blogspot.com

Terkadang Kita temukan jarik dengan harga murah. Bahan jarik ini kualitas kain kurang bagus dan biasanya menggunakan batik cap.

Ternyata motif jarik batik  itu banyak dan ada maknanya juga.  Motif-motifnya antara lain:
1. Batik Motif Ceplok.
Jenis motif ceplok ini memiliki berbagai macam desain geometris. Biasanya motif ini didasarkan pada gambar mawar melingkar, bintang, atau bentuk kecil lainnya yang membentuk pola simetris keseluruhan pada kain.

2. Batik Motif Kawung.
Batik kawung dipercaya merupakan motif batik yang tertua. Batik kawung pada jaman dahulu khusus disediakan untuk keluarga kerajaan. Motif kawung ini merupakan penampang buah aren kelapa. Ada beberapa kalangan yang mengatakan salib di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal.


3. Batik Motif Parang Rusak
Motif parang rusak memiliki arti pertarungan antara manusia yang melawan kejahatan dengan cara mengendalikan sifat-sifat dan keinginan mereka sehingga mereka menjadi mulia, bijaksana, dan akan menang dengan bisa mengendalikan diri dari segala hal yang buruk.


4. Batik Motif Parang Barong
Batik motif parang barong ini pada jaman dahulu hanya dipakai oleh raja. Motif parang barong dipercaya sebagai pola yang suci. Arti dari motif parang barong ini adalah supaya sang raja menjadi hati-hati didalam menjaga dirinya sendiri. Sehingga diharapkan sang raja akan menjadi seorang penguasa yang jujur, adil, serta bertanggung jawab terhadap rakyatnya.

5. Batik Motif Loreng
Motif loreng memiliki desain baris diagonal di antara motif parang. Batik motif ini banyak ditemukan garis polanya hanya deretan garis diagonal yang sempit penuh dengan pola kecil-kecil. Motif ini juga merupakan salah satu pola lama yang pada jaman dulu hanya disediakan untuk keluarga istana kerajaan saja.

6. Batik Motif Nitik
Motif nitik juga merupakan batik dengan motif tertua, karena batik ini dulu terinspirasi oleh kain tenun patola yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat India yang datang ke Indonesia. Motif nitik ini dulu biasanya dikenakan oleh orang tua pada acara pernikahan.

7. Batik Motif Semen
Motif semen mempunyai arti sebagai tumbuhan. Pola motif semen terinspirasi oleh keadaan alam dan lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan pola daun, gunung, dan juga hewan. Motif ini dulu sering digunakan untuk acara umum.

8. Batik Motif Kraton
Batik motif keraton ini adalah cikal bakal dari berbagai macam batik yang ada dan berkembang di Indonesia. Pada batik kraton motifnya terkandung makna serta filosofi hidup. Batik Kraton ini dulu dibuat oleh para putri keraton maupun oleh para pembatik ahli yang ada di dalam lingkungan keraton. Dulunya motif ini tidak diperbolehkan untuk dipakai oleh orang kebanyakan seperti halnya motif batik Parang Rusak, Parang Barong, Udan Liris, dan beberapa jenis motif yang lain.

9. Batik Motif Sudagaran
Batik motif sudagaran merupakan modifikasi batik larangan dari keraton yang lalu dibuat motif baru oleh para seniman yang berasal dari kaum saudagar agar sesuai dengan selera mereka. Para seniman batik ini juga mengubah motif larangan (terlarang) sehingga bisa dipakai oleh masyarakat umum. Motif batik sudagaran ini tterkenal dengan disain yang terkesan berani dalam hal pemilihan bentuk, penggunaan benda-benda alam dan juga binatang, serta pemakaian kombinasi warna yang didominasi warna soga atau biru tua.

10. Batik Motif Cuwiri
Motif batik cuwiri ini memakai pewarna soga alami. Pada umumnya batik cuwiri ini dipakai untuk semekan atau kemben yang sering dipakai pada upacara adat mitoni pada wanita hamil. Motif ini umumnya ditandai dengan penggunaan ragam hias meru dan gurda. Arti dari cuwiri sendiri adalah kecil kecil.

11. Batik Motif Tambal
Motif tambal mempunyai arti menambal atau memperbaiki sesuatu yang telah rusak. Pada jaman dahulu kain batik motif tambal ini sangat dipercayai bisa membantu menyembuhkan orang sakit dengan cara menyelimuti orang yang sakit tersebut dengan kain batik motif tambal ini.

12. Motif Sekar Jagad
Motif sekar jagad merupakan salah satu motif khas batik dari Indonesia. Motif ini memiliki arti dan makna kecantikan atau keindahan yang akan membuat orang menjadi terpesona melihatnya. Dalam kalangan jawa ada yang berpendapat bahwa kata Sekar Jagad mempunyai arti “kar jagad” (kar adalah peta, sedangkan jagad adalah dunia) yang berarti, motif ini menggambarkan keragaman yang ada di seluruh dunia.

13. Batik Motif Sido Mukti
Motif sido mukti pada umumnya dipakai sebagai kain dalam upacara adat perkawinan dan acara resepsi atau pahargyan. Motif sido mukti ini biasanya dibuat menggunakan pewarna soga alam. Pola dasar yang terdapat di motif batik Sido Mukti adalah gurda. Makna atau filosofi dari motif ini adalah harapan untuk mendapatkan kebahagiaan lahir batin

14. Batik Motif Sido Luhur
Batik motif sido luhur sering dikenakan oleh para pengantin perempuan di malam pegantin. Motif sido luhur ini mengandung makna keluhuran yang berarti suatu harapan agar orang yang memakainya bisa mencapai kedudukan yang lebih tinggi serta bisa menjadi panutan di masyarakat.

15. Batik Motif Sido Asih
Batik motif sido asih umumnya sama seperti batik sido luhur yaitu dipakai oleh pengantin perempuan. Motif batik Sido Asih mempunyai makna agar dalam hidup berumah tangga selalu dipenuhi dengan kasih sayang. Dalam arti yang lebih luas, batik Sido asih mempunyai arti agar manusia selalu mengembangkan rasa saling mengasihi dan menyayangi antar sesama manusia dan makhluk hidup.

                                                         Pict from: bintang.com

Dulu waktu saya masih kecil kira-kira 20 tahun yang lalu,  memakai jarik masih dililit dan dibentuk manual.  Seru memakai jarik waktu itu.  Biasanya saya pakai ketika menjadi "patah" (pengiring pengantin yang ada di depan) atau waktu hari kartini.  Karena suka pakai busana jarik- kebaya,  dulu ketika masih TK kalau ditanya "cita-citamu apa?  "Saya jawabnya "jadi pengantin "😂
Saya suka kain jarik karena motifnya kalem,  kelihatan keren dan formal jika dipakai. Serta menandakan bahwa saya adalah orang jawa tulen. Terlepas dari makna motifnya, saya suka motif jarik karena bagus dan unik.
Di rumah ada beberapa jarik hadiah dari teman dan keluarga.  Dulu waktu melahirkan,  saya pakai untuk menutupi badan dan pelapis bawahan setelah melahirkan.  Memakai jarik biasanya memang lebih kencang sehingga memudahkan untuk berjalan setelah melahirkan.  Ketika di rumah ada bayi,  jarik berubah fungsi jadi alas ompol dan gendongan.  Karena kainnya panjang dan lebar,  satu jarik bisa untuk alas ompol sampai beberapa kali pipis bayi.  Praktis dan mudah dicuci.  Jarik juga bisa untuk menggendong bayi. Simple,  nyaman, tidak bikin pegel dan pastinya lebih murah daripada gendongan khusus yang bermerk.  Karena harga jarik memang bervariasi dari puluhan ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan tergantung bahan dan motifnya.  Apalagi jarik yang saya punya itu hadiah,  jadi tidak keluar modal. Hehe...
Awal-awal punya bayi,  masih minim ilmu tentang menggendong.  Karena maunya praktis,  saya pilih pakai gendongan instan saja. Tapi...  Lama-lama menggendong bayi pakai gendongan instan itu bikin pegel. Akhirnya saya dikasih tahu teman tentang grup gendong-menggendong.  Ada tutorial menggendong dengan jarik. Langsung praktek dan ternyata nyaman...  Bayi juga nyaman ketika digendong, bahu saya juga tidak pegel.  Saat menggendong bayi adalah salah satu momen untuk membangun "bonding" yang kuat. Jadi diusahakan yang digendong dan penggendongnya nyaman dan happy. Setelah ngaca,  ternyata lebih keren pakai jarik ketika menggendong.  Waktu lihat jarik dulu,  kesan pertama adalah "jadul", kayak simbah-simbah.  Ternyata setelah ngaca memang lebih cakep.  Mungkin dulu saya jarang ngaca 😁
Pakai jarik,  selain banyak fungsinya juga melestarikan budaya jawa.
                                                    Pict from: FB Indonesian babywears

Bagiku,  jarik itu kain indah multifungsi.  Kalau bagimu?

I love jarik

Referensi:
Bintang.com
Wisbenbae.blogspot.com


Minggu, 21 Mei 2017

Dakwah

Dakwah sunnah

Ketika interview dengannya

mengharukan
Kisah ini adalah peristiwa di suatu hari yang dialami penulis ketika meng-interview akhowaat. Dengan semangat mereka mengikuti serangkaian tes untuk mencapai tujuan mereka, yaitu menjadi seorang pemandu yang ingin berbagi ilmu syar’i dengan adik-adik angkatannya. Subhanallah
Kisah ini saya tulis agar bagi siapa saja membacanya bisa mengambil hikmahnya.
Interview pertama…
Awal melihat akhwat ini, saya tidak menyangka akhwat tersebut benar-benar mendaftar jadi pemandu. Jika biasanya seorang pemandu itu memakai rok, jilbabnya menutupi dada, pokoknya akhwat banget deh….sedangkan akhwat tersebut memakai celana jeans tetapi jilbabnya menutupi dada.
Setelah tes tertulis, saya diminta mewawancari akhwat tersebut.
Diawali perkenalan, kemudian tilawah QS Luqman 12-14. Akhwat tersebut membaca al qur’an dengan lancar. Kemudian saya menanyakan hukum-hukum bacaan yang terdapat pada ayat tersebut. Subhanallah, Excellent, dia bisa menjawab semuanya. Bacaan + pengetahuan hukum bacaan akhwat tersebut lebih bagus daripada akhwat lain yang saya wawancara.
Teringat beberapa tahun yang lalu ketika saya dites “mentoring” di fakultas, ada beberapa hukum bacaan al qur’an yang saya tidak bisa menjawabnya. Lalu pemandu saya bilang yang intinya gini,”memang ya, kadang akhwat dengan busana muslimah “gaul” pengetahuannya lebih baik daripada akhwat yang sudah berbusana layaknya “akhwat”, sayangnya mereka tahu ilmunya tapi kadang sulit mengamalkannya.”
Tertohok dan merenung, memang begitu kenyataannya. Entah kenapa hal tersebut mendorong saya untuk semangat mencari ilmu.
Lanjut kisah dengan akhwat yang saya interview. Seperti ngobrol tapi isinya tanya-tanya ^_^...
Untuk interview pertama, saya hanya akan menuliskan pertanyaan dan jawaban pertama yang berkesan bagi saya.
Pertanyaan pertama;”kenapa sih kamu mau jadi pemandu? Dateng kesini jauh-jauh dari rumah, ikut tes tertulis dan wawancara?”
Jawabannya: “saya mau berbagi ilmu sama adik-adik, pengen deket sama mereka mbk, meskipun ilmu saya masih sedikit sekaligus saya juga ingin belajar. Kan ada hadits juga, “Balighul ‘Anni walau aayah (sampaikanlah dariku walah hanya 1 ayat)”
Penggalan jawaban tersebut membuat saya takjub…. Subhanallah
Semoga Allah memberi barakah kepadanya
Mungkin bagi yang sudah tahu biasa-biasa saja dengan jawaban ini, tapi bagi saya jawaban ini luar biasa bagi orang yang dikatakan “akhwat” terhadap orang yang mungkin belum dikatakan “akhwat”. Maksud saya, yang belum dikatakan akhwat tersebut adalah seorang muslimah yang belum berjilbab atau belum berjilbab secara syar’i.
Ketika saya dulu bertanya kepada beberapa “akhwat” yang menurut saya mereka punya kapasitas untuk menyampaikan ilmu yang dia punya, mereka masih enggan menjadi pemandu karena system dalam menyampaikan ilmu tersebut, merasa belum ahli dan kurang pantas, merasa belum PD atau tidak punya bakat menyampaikan.
Sebenarnya dalam menyampaikan ilmu itu sekaligus belajar lagi atau bahkan kita akan dapat ilmu baru. Jadi ingat kajian ustadz Abu Yasir, beliau menyampaikan. Ada dua jalan dalam menuntut ilmu. Yang pertama adalah Shuluuquththariqi al haqiqi dan Shuluuquththariqi al ma’nawii. Apakah itu? Shuluuquththariqi al haqiqi (jalan yang ditempuh secara hakiki) yaitu dalam menuntut ilmu seseorang langsung mendatangi majelis ilmu sedangkan Shuluuquththariqi al ma’nawii (jalan yang ditempuh secara maknawi) yaitu setelah seseorang mencatat kemudian mengulang kembali ilmu yang ia dapat di majelis ilmu, dia menyampaikan kepada orang lain, entah itu di bus, di kelas dsb.
Tidak akan begeser telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanyai empat perkara-salah satunya-tentang apa yang ia amalkan dari ilmunya. HR Tirmidzi
Dari Anas Ahmad: Wajib bagi para penuntut lmu untuk bersemangat menyebarkan ilmu di antara manusia, mengingatkan manusia tentang urusan agama mereka agar tidak lalai dari agama dan tidak bermaksiat.
Semoga Allah menjadikan kita seseorang yang tetap istiqomah dan sabar dalam menuntut ilmu.
Semoga Allah menjadikan kita seorang penuntut ilmu yang bisa mengamalkan ilmunya dan menyebarkan ilmu yang dimiliki. Aamiin…
Interview kedua
Awalnya seperti interview pertama…
Pertanyaan dan jawaban yang membuat saya berkesan adalah pertanyaan keempat.
Pertanyaan keempat: apa sih kelebihan dan kekuranganmu?
Kemudian dia menjawab dengan agak bingung.
Saya berkata:”memang kadang seseorang itu sulit menilai dirinya sendiri ya…”
Dia pun mengakuinya.
Saya berkata lagi: ya udah, kalo gitu kata temen-temen anti dia menilai anti kayak gimana???
Dia pun menjawab dan jawabannya mengalir begitu saja sampai dia menyatakan kekurangannya yaitu moody. Melakukan sesuatu tergantung mood. Tidak dipungkiri, kayaknya sebagian besar akhwat seperti itu ( Moody ).
Entah kenapa tiba-tiba saya bertanya gini, “yang membuat moodnya baik apa dek?”
Dia terdiam sejenak dan berkata:”Orang tua mbk…”
Saya masih mencerna jawabannya, “orang tua???”
Tiba-tiba raut mukanya berubah, akhirnya saya bisa mencerna jawabannya dengan melihat matanya yang berkaca-kaca. Masyaallah…
Dia menahan tangis dan agak susah bekata-kata.
Saya menanggapi jawaban tersebut: “ wabil walidaini ihsanaa. Berbaktilah kepada orang tua…iya dek, kalo misalnya minta didoain orang tua agar lancar dalam melakukan aktivitas kita, orang tua bilang gini : nggak kamu minta didoain, bapak ibu udah ngedoain kamu semoga apa yang kamu inginkan tercapai, aktivitasmu lancar…”T_T
Emang ya, kasih orangtua sepanjang jalan. Kasih anak sepanjang galah.
Kita sebagai wanita selama masih diberi kesempatan hidup hendaknya berusaha berbakti kepada orang tua, berusaha membahagiakan mereka. Mungkin jika sudah waktunya umur sekian tahun nanti, jika sudah punya suami, bakti pertama kita terhadap suami kita. Kalau laki-laki tetep yang harus didahulukan ibu, orang tua mereka meskipun sudah punya istri. (Dalam hati: hadeuh keceplosan, yang saya wawancara anak 2011, kok malah nyangkut kayak ginian???)
Tidak disangka, statement saya membuat dia bertanya dan penasaran. (Jadi bingung sendiri…)
“Gitu ya mbk? Saya baru tahu kalo sudah nikah bakti pertama sama suami, bukan sama orang tua lagi?”
“ya gitu dek…”
“Tanya mbk, kalo misalnya suami dan ibu berbeda pendapat, kita ngikutin yang mana?”
“tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan terhadap makhluk, kalo suaminya menyuruh yang baik dan keputusannya itu baik, ya ikuti suami dek…”
“kalo pendapat tersebut sama-sama baik gimana mbk???”
Bingung.com …”ada hadits yang isinya gini, wanita yang mengerjakan sholat lima waktu, berpuasa pada bulan ramadhan, menjaga kemaluan, mentaati suaminya, Allah berkata kepadanya “masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau suka.” Sebaiknya mentaati suaminya kalo itu dalam kebaikan. Nanti bisa dijelaskan ke ibunya dengan baik. Gitu….”
Jadi membuat harus banyak belajar lagi, harus bisa menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi.
Singkat cerita, interview selesai setelah ada adegan mengharukan karena inget orang tua.
Setelah interview kedua selesai, si dia masih duduk ditempatnya. Lalu pindah ke kursi lain dan akhirnya mendekati saya.
“Mbk aku mau tanya-tanya boleh?”
“boleh, apa?”
“mbk tadi kan nyuruh baca surat Luqman, emang kenapa mbk? Luqman itu siapa sih mbk?”
“ setau mbk, Luqman itu seorang budak hitam yang mengajarkan kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah,berbuat baik kepada orang tuanya. Namanya diabadikan Allah dalam al qur’an karena ilmunya.”
“Luqman hidup di zaman siapa mbk? Kenapa nggak Abu bakar as sidiq yang diabadikan namanya dalam Al qur’an? Kan dia juga berdakwah gitu…”
“??? Wallahu a’lam, itu kehendak Allah dek. Mbk belum tau Luqman hidup pada zaman siapa. Apa shahabat ya? Coba nanti cari kisahnya dulu…”
Saya dan dia ngobrol beberapa hal, yang entah kenapa bisa mengalir begitu saja.
Poin penting dari semua interview adalah semangat menuntut ilmu, semangat memperbaiki diri, semangat berdakwah. Pokoknya semangat yang baik-baik deh…
18 Juni 2012
Green room, baitii jannati
Ja’far bin Muhammad: hati itu bagaikan tanah, ilmu itu bagaikan tanamannya dan mengulang-ulang bagaikan air siramannya, maka apabila tanah tidak mendapatkan air siramannya tentu tanamannya akan layu
Sesungguhnya ilmu itu hilang karena lupa dan karena tidak diulang-ulang

Minggu, 14 Mei 2017

Jika tidak percaya perkataan ulama, apakah kamu merasa paling pintar?

Ada sebuah syair
ما لي إذا ألزمته حجة
قابلني بالضحك والقهقهة
إن كان ضحك المرء من فقهه
فالدب في الصحراء ما أفقهه

Mengapa jika aku ajukan kepadanya hujjah yang nyata
Ia hanya bisa tertawa dan terbahak-bahak
Sekiranya tertawa adalah bukti kefaqihan seseorang
Maka betapa faqihnya beruang di padang pasir

Syair Ad Dabuusi ini adalah sebuah sindiran bagi orang yang mengklaim dirinya paling berilmu dan paling mengerti tentang Al Qur'an. Salah satu bentuk klaim "paling pintar" ini adalah sikap menyudutkan ulama dalam majlisnya, berusaha menguasai pembicaraan dalam setiap majelis, berbicara dan bersikap tidak sopan terhadap ulama, dan takabbur terhadap ilmu yang dimilikinya terhadap ahli ilmu yang lebih tua darinya. Tapi bila ia dihadapkan pada suatu hujjah, ia (orang yang mengkalim paling pintar ini) hanya bisa tertawa dan terkekeh-kekeh.

Semoga Allah menjauhkan kita semua dari sikap yang sangat tidak terpuji ini.

Boleh baca di : Ensiklopedi Larangan Menurut Al Qur'an dan As Sunnah jilid 1, Bab Ilmu, halaman 203 karya Syaikh Salim bin 'Ied Al Hilaly.

Sekarang banyak orang yg kadang tidak percaya kata ulama dan lebih yakin dengan akalnya serta kebiasaan masyarakat disekitarnya.  Padahal,  belum tentu akalnya itu selalu benar serta kebiasaan masyarakat itu selalu tepat.
Hendaknya kita senantiasa memohon kepada Allah agar diberi jalan yang benar. Diberi kekuatan untuk melawan nafsu dan mengedepankan akal sendiri.  Semoga senantiasa diberi taufiq untuk memahami hujjah dari al qur'an dan sunnah. 
Aamiin

Sabtu, 13 Mei 2017

Menjalin ukhuwah, mencari ilmu dan hikmah melalui grup whatsapp


Assalamu'alaykum teman-teman...  Bagaimana kabarnya? :)
Zaman maju, teknologi makin canggih, manusia banyak yang melek teknologi,  kalau nggak ngerti kemajuan teknologi,  bakal ketinggalan banyak berita. Sekarang,  dengan adanya smartphone denga applikasi media sosial yang makin banyak,  orang-orang bisa mengambil banyak manfaat jika digunakan dengan benar.  Salah satunya adanya whatssapp. 
Sebagai ibu rumah tangga,  pakai whatsapp merupakan media komunikasi yang cukup bagus.  Bisa berkomunikasi dengan saudara, teman-teman yang sekarang jarang ketemu,  bahkan dengan orang lain yang karena berinteraksi dengan mereka bisa diambil manfaat ilmu dari mereka. Menggunakan WA jg lumayan ngirit karena cuma pakai kuota, karena pulsa sekarang kalo buat sms sekarang mahal...
Sebagai ibu-ibu, kadang lebih sering komunikasi lewat tulisan karena lebih fleksibel kalau mau baca info atau bales obrolan.
Meski sudah berumahtangga, kebutuhan berinteraksi dengan saudara yg sudah jauh tempat tinggalnya,  teman-teman, atau orang lain yang belum dikenal masih diperlukan.  Adanya whatsapp dan grup di WA , sangat bermanfaat bagi saya.
Setelah lihat grup WA yang saya ikuti,  ternyata ada 24 grup.  Ada grup keluarga,  alumni waktu SMA/kuliah/organisasi, grup tentang menulis, belajar agama, jualan,  pengajian dan grup tentang menggendong. Masing-masing ada kelebihannya,  meski kadang ada yang "geje" juga bahasannya.  Di 24 grup itu ada beberapa yang aktif,  ada yang tidak.  Kalau grupnya sepi dan kadang ada berita penting,  mau left grup kadang nggak enak.  Tapi kalau grupnya kadang bahas yang nggak jelas saya izin left saja.  Daripada kurang bermanfaat dan kadang bikin hape lola...  Kalau mau left grup,  saya izin dulu.  Karena salah satu adab berinteraksi yang saya dapat seperti itu. 
Grup WA yang isinya keluarga dan teman teman,  sangat bermanfaat bagi saya untuk tetap menjalin ukhuwah dengan baik meski jarang ketemu.  Bisa sharing tentang sesuatu,  mendapat informasi tentang sesuatu yang kadang tidak ditemui di medsos lain. Di grup keluarga juga bisa saling menyemangati saudara jika ada masalah,  karena kami dilahirkan dari rahim yang sama sehingga tetap harus menjaga silaturahim dan saling mendukung.  Agar cinta kami tetap ada dan tumbuh meski masing-masing dari kami sudah berkeluarga.
Grup WA tentang ilmu agama,  bahasa arab,  sangat penting untuk nutrisi hati saya dan tambahan ilmu agar saya lebih memahami agama.  Memiliki dua batita membuat saya agak susah datang ke majelis ilmu langsung.  Dengan adanya grup WA yang berisi audio dan teks ilmu agama sangat membantu saya untuk mengulang ilmu yang saya pelajari dan menambah ilmu baru sehingga bisa diamalkan.
Grup WA tentang tulis menulis,  menambah wawasan saya agar bisa menulis dengan baik dan memberi semangat bagi untuk menulis yang bermanfaat bagi orang lain.
Grup WA jualan sebagai marketer suatu produk juga saya ikuti.  Grup ini sebagai "hiburan" dari rutinitas rumah tangga. Dengan modal jempol dan kuota internet,  bisa berjualan sebagai marketer.  Jika dapat fee,  bisa dikasih ke ortu atau sedekah.  Karena memakai uang sendiri untuk kebaikan ada kepuasan tersendiri. 

Terkadang di suatu grup wa,  ada yg bahas sesuatu yang bikin debat,  bikin emosi. Saya yang ngebaca aja kadang jadi baper. Jika otak saya lagi jernih,  kadang ikut nimbrung mengarahkan yang positif atau menyarankan tidak debat.  Tapi kalau baca chatnya malah bikin saya sebel/emosi, maka lebih baik saya diam atau langsung clear chat aja.  Kalau mau left kadang kok sayang,  karena di grup itu banyak hal lain yang bermanfaat. 

Ketika di grup WA situasinya lagi "panas" karena membahas sesuatu,  kadang saya cuma jadi pengamat. Apa yang akan terjadi selanjutnya???  Ketika terjadi "perang chat" ada yang mempertahankan pendapat atau bahkan terlalu sensitif dan tak jarang berakhir ada yang tiba-tiba left grup.  Yang mempertahankan pendapat jadi kesel dan mungkin merasa benar terus jadi kurang cocok sama orang yang di grup akhirnya tanpa basa basi langsung left.  Yang sensitif jadi baper dan males kalo baca obrolan debat juga kadang left. Yang cuma silent reader kadang jadi left juga.  Hmmmm.... Sebenarnya yang bikin grup pengen isi obrolan grup bermanfaat malah jadi "perang". Tapi saya lebih suka orang yang mau left grup izin dulu. Ketika masuk grup kadang orang itu yang meminta,  maka kalau mau keluar ya sebaiknya izin juga,  apapun alasannya.  Datang dengan salam,  pergi juga dengan salam.  Yah begitulah dunia medsos,  di dalamnya juga harus memperhatikan adab dan akhlaq agar membuat orang di dalamnya nyaman dan bisa mengambil manfaat. 

Di grup WA kadang ada orang-orang tertentu yang sering kasih tips/saran yang bermanfaat.  Sering nongol di grup,  bikin suasana grup ceria dan rame. Tiba-tiba dia jarang nongol dan jarang bales obrolan.  Kira-kira apa yang kamu lakukan? Kalau saya,  kadang ada rasa kehilangan.  Jadi saya japri orang tersebut untuk menanyakan kabarnya dll.  Di grup WA memang bisa menambah eratnya persaudaraan.  Semakin indah persaudaraan karena dilandasi cinta karena Allah. 

Ikut grup WA memang ada plus minusnya. Plusnya dapat ilmu dan info yang bermanfaat,  minusnya kadang ada pembicaraan yang tidak bermanfaat dan kalau ikut banyak grup hape jadi lola.  Sekarang pilih-pilih grup WA kalau mau gabung.  Timbang-timbang banyak manfaat atau kerugiannya.  Jika sudah masuk suatu grup ternyata kurang bermanfaat maka lebih baik keluar dengan izin yang baik terlebih dahulu.  Karena di grup WA juga harus bermuamalah dengan baik terhadap orang lain.

Barakallahu fiikum...
Wasaalamu'alaykum

Khusnul rofiana
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Pertama Aida, Serba-Serbi Grup WA"

Menjalin ukhuwah, mencari ilmu dan hikmah melalui grup whatsapp

Assalamu'alaykum teman-teman...  Bagaimana kabarnya? :)
Zaman maju, teknologi makin canggih, manusia banyak yang melek teknologi,  kalau nggak ngerti kemajuan teknologi,  bakal ketinggalan banyak berita. Sekarang,  dengan adanya smartphone denga applikasi media sosial yang makin banyak,  orang-orang bisa mengambil banyak manfaat jika digunakan dengan benar.  Salah satunya adanya whatssapp. 
Sebagai ibu rumah tangga,  pakai whatsapp merupakan media komunikasi yang cukup bagus.  Bisa berkomunikasi dengan saudara, teman-teman yang sekarang jarang ketemu,  bahkan dengan orang lain yang karena berinteraksi dengan mereka bisa diambil manfaat ilmu dari mereka. Menggunakan WA jg lumayan ngirit karena cuma pakai kuota, karena pulsa sekarang kalo buat sms sekarang mahal...
Sebagai ibu-ibu, kadang lebih sering komunikasi lewat tulisan karena lebih fleksibel kalau mau baca info atau bales obrolan.
Meski sudah berumahtangga, kebutuhan berinteraksi dengan saudara yg sudah jauh tempat tinggalnya,  teman-teman, atau orang lain yang belum dikenal masih diperlukan.  Adanya whatsapp dan grup di WA , sangat bermanfaat bagi saya.
Setelah lihat grup WA yang saya ikuti,  ternyata ada 24 grup.  Ada grup keluarga,  alumni waktu SMA/kuliah/organisasi, grup tentang menulis, belajar agama,  pengajian dan grup tentang menggendong. Masing-masing ada kelebihannya,  meski kadang ada yang "geje" juga bahasannya.  Di 24 grup itu ada beberapa yang aktif,  ada yang tidak.  Kalau grupnya sepi dan kadang ada berita penting,  mau left grup kadang nggak enak.  Tapi kalau grupnya kadang bahas yang nggak jelas saya izin left saja.  Daripada kurang bermanfaat dan kadang bikin hape lola...  Kalau mau left grup,  saya izin dulu.  Karena salah satu adab berinteraksi yang saya dapat seperti itu. 
Grup WA yang isinya keluarga dan teman teman,  sangat bermanfaat bagi saya untuk tetap menjalin ukhuwah dengan baik meski jarang ketemu.  Bisa sharing tentang sesuatu,  mendapat informasi tentang sesuatu yang kadang tidak ditemui di medsos lain. Di grup keluarga juga bisa saling menyemangati saudara jika ada masalah,  karena kami dilahirkan dari rahim yang sama sehingga tetap harus menjaga silaturahim dan saling mendukung.  Agar cinta kami tetap ada dan tumbuh meski masing-masing dari kami sudah berkeluarga.
Grup WA tentang ilmu agama,  bahasa arab,  sangat penting untuk nutrisi hati saya dan tambahan ilmu agar saya lebih memahami agama.  Memiliki dua batita membuat saya agak susah datang ke majelis ilmu langsung.  Dengan adanya grup WA yang berisi audio dan teks ilmu agama sangat membantu saya untuk mengulang ilmu yang saya pelajari dan menambah ilmu baru sehingga bisa diamalkan.
Grup WA tentang tulis menulis,  menambah wawasan saya agar bisa menulis dengan baik dan memberi semangat bagi untuk menulis yang bermanfaat bagi orang lain.
Ikut grup WA memang ada plus minusnya. Plusnya dapat ilmu dan info yang bermanfaat,  minusnya kadang ada pembicaraan yang tidak bermanfaat dan kalau ikut banyak grup hape jadi lola.  Sekarang pilih-pilih grup WA kalau mau gabung.  Timbang-timbang banyak manfaat atau kerugiannya.  Jika sudah masuk suatu grup ternyata kurang bermanfaat maka lebih baik keluar dengan izin yang baik terlebih dahulu.  Karena di grup WA juga harus bermuamalah dengan baik terhadap orang lain.

Barakallahu fiikum...
Wasaalamu'alaykum

Khusnul rofiana
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Pertama Aida, Serba-Serbi Grup WA"