Kamis, 26 Januari 2012

Anugrah yang kadang terlalaikan

Ketika berada di suatu ruangan dengan rak-rak buku yang terpajang rapi sambil menunggu syuting alias syuro penting khusus akhowat, mata saya tertuju pada sebuah Majalah dengan judul sampul yang unik. Saya buka lembar demi lembar dan tertarik dengan sebuah Kisah nyata yang tetulis di situ. kalau tidak salah judul Kisahnya "Anugrah yang terindah". imajinasi saya muncul. ini kayaknya kalo g tentang suami/istri, mendapat hidayah.

baru beberapa kalimat saya baca, ternyata dugaan saya salah.

saya ceritakan dengan versi bahasa saya (dengan ringkasan)

ada seorang anak laki-laki ketika masih kecil dia ditinggalkan oleh Bapaknya. ia hidup dengan Ibunya dengan sangat sederhana. Si anak kadang diejek teman-temannya karena tidak ada Bapaknya. Sang Ibu dengan gigih berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidup dan membiayai sekolahnya. Si anak merasa benci kepada Bapaknya karena telah membuat dia diejek teman-teman dan membuat ibunya susah. sempat ada niatan, jika besar nanti dia akan membunuh bapaknya. niatan itu dia simpan, tetapi sang ibu tau. Sang ibu dengan bijak menasihatinya sehingga hati sang anakpun luluh. Niatan itu dia hapus.

Sang ibu tetap berjuang untuk menghidupi sang anak, sampai ke perguruan tinggi. Pekerjaan apapun dia lakukan untuk anaknya. meskipun memanggul kotoran sapi. Subhanallah...

Sang anak merasa, sebagai anak dia menyusahkan ibunya saja. Dia meminta maaf, tetapi ibunya berbalik meminta maaf karena ibu tidak bisa memberikan seperti apa yang diinginkan sang anak. Tidak bisa memberikan apa yang diinginkan seperti teman-temannya yang orang tuanya mampu.

Ketika si anak menikah dalam usia muda, sang Ibu merelakannya. Si anak setelah menikah bekerja di luar kota, meskipun sebenarnya dia ingin menjaga ibunya. Si anak begitu menghormati dan menyayangi ibunya. jika istrinya mencela ibunya dia akan menceraikan istrinya. ibu adalah anugrah terindah untuknya....

setelah baca kisah ini yang sebenarnya cukup panjang, saya begitu terharu...



ada sebuah syair

ibumu mempunyai hak-hak yang agung

Besarnya pengorbananmu belum apa-apa

dibandingkan besarnya pengorbanan seorang ibu

Dia kenyang dengan kepanasan, rintihan

dan hal-hal yang tidak mengenakkan

Pada saat melahirkan

dia tidak peduli dengan bahaya

Barangsiapa yagng menyusahkan hatinya

niscaya akan mendapat kesialan

Berapa kali dengan tangannya

dia membersihkan kotoran dari badanmu?

Tempat tidurnya jelas dekat dengan tempat tidurmu?

Dia mendidik dan memeliharamu

meskipun dengan resiko jiwanya

dari puting susunya keluar air susu

yangmenjadi minuman bagimu

Berapa kali dia rela lapar dan kekuatan batinnya

memberikan perhatian kepadamu

dia penuh kasih sayang kepadamu

di waktu kau kecil

namun, kamu sia-siakan di masa dia lanjut usia

Kamu merasa sangat lama mengurusinya

padahal sangatlah pendek

Wahai orang yang mempunyai akal

namun memperturutkan hawa nafsunya

Wahai orang yang buta hatinya

meskipun matanya mampu melihat

Mohonlah kepadanya agar dia berdoa untukmu

karena doanya sangat kamu perlukan




Begitu besar pengorbanan seorang Ibu. terkadang kita lupa, orang tua adalah anugrah yang terindah yang kita miliki. terkadang kita lupa, ketika kita sibuk dengan aktivitas rutin kita, ada yang senantiasa memikirkan, mendoakan, mencukupi kebutuhan kita. Sebagai anak kita tinggal enak saja.

-Refleksi-

Apa yang sudah kita berikan untuk Bapak Ibu?

`wabil walaidaini ihsaana`

Tidak ada komentar:

Posting Komentar