Selasa, 12 Februari 2019

Belajar Kisah Rumah Tangga Zainab Bintu Jahsy

Zainab binti Jahsy adalah salah satu istri Rasulullah.  Sebelum menjadi istri Rasulullah,  beliau dipinang oleh Rasulullah untuk anak angkatnya yaitu Zaid bin Haritsah. Namun sebelum mengambil keputusan untuk menerima pinangan tersebut, Zainab ingin mempertimbangkannya dahulu. Karena beliau berasal dari keluarga terhormat kaum Quraisy sedangkan Zaid bin Haritsah merupakan mantan budak.  Kemudian turun ayat: “Dan tidak pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin,  apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan,  akan ada pilihan (yang lain)  bagi mereka tentang urusan mereka.  Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata.” (QS Al Ahzab 36). Akhirnya Zainab dan Zaid menikah.

Di kehidupan rumah tangga mereka, ternyata tidak harmonis.  Zaid ingin menceraikan Zainab.  Rasulullah meminta Zaid untuk mempertahankan pernikahan mereka.  Namun Zaid tidak bisa kemudian menceraikan Zainab. Rasulullah kemudian menyampaikan kepada Zaid bahwa beliau menginginkan Zainab untuk menjadi istrinya.  Zaid bertemu dengan Zainab dan menyampaikan perihal tersebut.  Namun Zainab berkata “Aku tidak akan memberi keputusan sebelum bermusyawarah dengan Allah.”  Zainab mengira itu sekedar keinginan Rasul, bukan atas perintah Allah. Ini menunjukkan betapa besarnya ketergantungan beliau terhadap Allah.  Kemudian turun ayat : “Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berkata kepada orang yang telah diberik kenikmatan oleh Allah dan engkau telah memberi nikmat kepadanya, “Pertahankanlah terus istrimu dan bertaqwalah kepada Allah”, sedang engkau menyembunyikan di hatimu apa yang akan dinyatakan Allah dan engkau takut kepada manusia, padahal Allah lebih berhak engkau takuti.  Maka ketika Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya),  Kami nikahkan engkaudengan dia (Zainab) agar tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (menikahi)  istri-istri anak-anak angkat mereka apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya terhadap istrinya.  Dan ketetapan Allah itu pasti terjadi.”  (QS Al Ahzab:37)

Pada zaman jahiliyah, menikahi mantan istri anak angkat adalah aib dan tidak pantas.  Dengan turun ayat tersebut,  syariat telah menjelaskan tentang bolehnya menikahi mantan istri anak angkat.  Zainab binti Jahsy adalah istri Rasulullah yang dinikahkan langsung oleh Allah melalui ayat tersebut.

Musibah Pacaran

Musibah Pacaran

Banyak kita jumpai sepasang laki-laki dan wanita bukan mahram pergi berduaan dan mengumbar kemesraan di luar sana. Atas nama pacaran mereka mengatakan hal tersebut dengan alasan ingin mendalami hubungan atau karakter masing-masing sebelum menikah. Atau bahkan mereka pacaran hanya sekedar untuk have fun menikmati hidup di masa mudanya. Padahal pacaran itu dilarang karena tidak sesuai syariat Islam dan banyak musibah di dalamnya.

Musibah-musibah pacaran diantaranya:

1. Orang yang pacaran itu hatinya hanya ingat kepada orang yang disukai.

Sehingga yang terjadi dia lalai berdzikir kepada Allah.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya” (QS. Al Ahzab: 41)

Orang yang jatuh cinta kepada lawan jenis, ia akan berpaling dari berdzikir kepada Allah, merasa lebih nikmat mengingat si dia yang ia cintai.

2. Dia akan terjatuh pada perbuatan zina.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

كُـتِبَ عَلَـى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُـهُ مِنَ الـِزّنَا مُدْرِكٌ ذٰلِكَ لَا مَـحَالَـةَ : فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَـا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُـمَـا الْاِسْتِمَـاعُ ، وَالـِلّسَانُ زِنَاهُ الْـكَلَامُ ، وَالْيَـدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَـهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَ يُـكَـذِّبُـهُ

“Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram, pen.), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya” (HR Bukhari-Muslim).

3. Menyebabkan jatuh kepada larangan-larangan syariat.

Larangan tersebut antara lain:

a. Berdua-duaan dengan yang bukan mahram
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang tidak halal baginya karena sesungguhnya setan adalah orang ketiga di antara mereka berdua”. (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah ash-Shahihah, 1/717).

b. Berpegangan dengan non mahram
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam: “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya dari pada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya” (HR Thabrani, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, 1/447).

c. Mendekati zina.
Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS Al Isra: 32).

4. Ketika sudah cinta, batinnya tersiksa. Ketika mereka jauh tersiksa rasa rindu dan ketika dekat khawatir berpisah, ada rasa cemburu, buruk sangka sehingga hatinya tersiksa karena cinta kepada orang yang tidak berhak dicintai. Sedangkan mencintai Allah tidak pernah tersiksa.

Orang pacaran tidak peduli batasan Allah karena mengedepankan syahwatnya bukan panggilan Allah dan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Padahal Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan” (QS. Al Anfal: 24).

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9900-musibah-pacaran.html

Silakan di-share...

Minggu, 20 Januari 2019

Mengingat Kematian


Seringkali dunia itu melalaikan diri untuk mengingat kematian. Kenikmatan sementara di dunia terkadang bisa melupakan ada kenikmatan akhirat (surga) yang kekal bagi penghuninya.

Cobalah mengingat mati ketika sedang sholat. Niscaya engkau akan memperbagus sholatmu seakan-akan itu sholat terakhir.

Cobalah mengingat mati ketika beramal soleh. Niscaya engkau akan memperbaiki amalmu dengan harapan bisa diterima oleh-Nya.

Cobalah mengingat mati ketika hendak bermaksiat. Mungkin engkau akan mengurungkan niat untuk bermaksiat karena takut itu akan menjadi amalan terakhirmu.

Mengingat kematian adalah cara ampuh agar engkau makin takut kepada-Nya.

Minggu, 02 September 2018

Kuliah Online

Seiring canggihnya teknologi, media sosial banyak diminati, alhamdulillah makin tersebar pula ilmu syar'i.
Bagi orang yang kadang agak susah datang kajian secara langsung, kini adapula kuliah online ilmu syar'i yang sistematis. Ada membahas ilmu aqidah, fiqih, hadits, adapula ilmu alat misal bahasa arab.
Terkadang seseorang sebelum ingin mengikuti kuliah online masih ragu-ragu. Takut tidak istiqomah sehingga di DO, takut tidak bisa bagi waktu dan lain-lain. Sebelum mengikuti kuliah online, sebaiknya:
1. Pastikan ilmu itu prioritas untuk diketahui. Misal ilmu tentang aqidah atau ilmu alat misal bahasa arab. Karena dengan bahasa arab bisa lebih memahami al qur'an dan sunnah.
2. Prioritaskan menunaikan kewajiban di rumah (bagi seorang istri dan ibu) terlebih dahulu, setelah kewajiban selesai bisa fokus mempelajari ilmu.
3. Azzamkan diri untuk bisa istiqomah dan senantiasa berdoa kepada Allah agar dipahamkan terhadap ilmu dan bisa mengamalkannya pula.
Ingatlah hadits ini
قال رسول االله صلى الله عليه و سلم: من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

_"Barangsiapa yang Allāh kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allāh akan jadikan ia fāqih (paham) tentang agamanya."_

(Hadīts riwayat Bukhāri dan Muslim)

Syaikh Abdurrahmān As Sa'dī rahimahullāh mengatakan bahwa hadīts ini merupakan hadīts yang berisi tentang keutamaan ilmu yang paling utama.

‌Ilmu merupakan tanda kebahagian seorang hamba.

‌Ilmu merupakan sebab Allāh menginginkan kebaikan pada hamba tersebut.

Maka barangsiapa Allāh kehendaki pada dirinya suatu kebaikan, maka Allāh akan jadikan dia paham tentang ilmu tersebut.

Jika sudah ikut kuliah online tentunya tidak mengesampingkan untuk hadir ke majelis ilmu secara langsung. Karena banyak keutamaan ketika hadir di majelis ilmu.
Semoga Allah memberi taufiq dan memudahkan kita untuk memahami ilmu dan mengamalkannya.

Khusnul rofiana

Selasa, 08 Mei 2018

Pelajaran Tauhid Saat Makan Kelengkeng



Di kebun belakang rumah orang tua kami ditanami sebuah pohon kelengkeng. Alhamdulillah, pohon itu  berbuah lebat sehingga kami sekeluarga bisa menikmatinya.

Suatu hari menjelang sore, saya, ibu dan bapak makan buah kelengkeng. Buah ini berkulit agak tipis. Ketika sedang makan buah ini, rasanya tidak semanis sebelumnya. Lalu saya makan lagi, ada rasa yang manis seperti sebelumnya.

Bapak kemudian bilang yang intinya bahwa buah yang dihasilkan di pohon yang sama, rasanya bisa beda-beda. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang sama, fisik dan sifatnya pun beda-beda. Ini semua menunjukkan tanda kekuasaan Allah. Tidak ada yang bisa menciptakan ini selain Allah.

Setiap apa yang kita alami bisa diambil hikmahnya jika kita mau merenung dan berfikir. Berfikir akan tanda-tanda kekuasaan-Nya sehingga kita merendah kepada-Nya. Merenungi setiap hikmah akan ciptaan-Nya agar kita makin bertaqwa kepada-Nya.

Cinta Ilmu


Cinta Ilmu
Seberapa besar cintamu terhadap ilmu?
Ketika engkau terlalu tenggelam dengan rutinitas rumah tanggamu
Merasa tidak ada waktu luang untuk menuntut ilmu

Padahal...
Ulama terdahulu berusaha keras menuntut ilmu
Dengan terbatasnya fasilitas yang dimiliki
Mereka semangat menuju majelis ilmu dengan berjalan kaki
Meski jarak yang ditempuh memegalkan kaki

Seberapa besar cintamu terhadap ilmu?
Ketika ulama terdahulu semangat menulis ilmu bermanfaat hingga berlembar-lembar
Mengumpulkan kitab-kitab ulama dan mempelajarinya
Ketika mendapati kitabnya hilang hanya beberapa lembar
Mereka sangat sedih melebihi sedih kehilangan kerabatnya
Hingga banyak orang berusaha menghiburnya
Namun, saat ini mungkin engkau lebih terlena memegang gadgetmu
Daripada kitab para ulama yang lebih bermanfaat bagimu

Bagaimana engkau bisa mencintai ilmu?
Jika engkau tidak memaksa dirimu
Mencari ilmu dengan ikhlas karena RabbMu
Bagaimana engkau bisa mencintai ilmu?
Jika kemalasan telah menguasaimu

Maka...
Berjuanglah semampumu
Untuk mendapat ilmu yang bermanfaat bagimu
Karena hidupmu akan lebih bahagia dengan ilmu

Senin, 07 Mei 2018

Pengalaman Memakai Berbagai Macam Gendongan

Assalamu'alaykum...
Postingan ini ditujukan kepada ibu-ibu dan calon ibu yang senantiasa semangat belajar untuk mendidik dan merawat anaknya. salah satu ilmu yang cukup penting untung merawat anak dan meningkatkan bonding dengan mereka adalah ilmu menggendong.
dalam menggendong tidak hanya asal pegang, diayun-ayun agar anak anteng. Namun, ada ilmunya agar si penggendong dan yang digendong aman dan nyaman.
"Alat" untuk menggendongpun ada bermacam-macam, ada jarik, woven wrap, strechy wrap, soft structure carrier (ssc), pouch, onbuhimo dll.
Berikut ini saya ingin "share" pengalaman mencoba berbagai macam gendongan.

1. Jarik-slipknot.
Metode ini paling sederhana, tanpa modal besar. Karena hanya butuh selendang/jarik yang panjangnya sekitar 2m. Cara menyimpulnya sederhana, mudah dilakukan sendiri. Bagi yang berjilbab lebar,jarik-slipknot lebih mudah dipraktekan daripada jarik yang diuwel-uwel. Hehe...
Minusnya, jika agak lama menggendong bahu penggendong jadi kurang nyaman. Kadang anak jadi melorot (tergantung jenis kain selendang).


2. Airsling cuddleme
Bahannya ringan, ada lubang-lubangnya, mudah dilipat dan disimpan di tas.
Saat dipakai untuk menggendong anak, cukup nyaman. Karena di bagian bahu ada busa dan ada ring protectornya.
Cocok dipakai saat cuaca panas atau sedang bermain air.


3. Nosew ringsling
Bagi yang kurang cocok pakai jarik-slipknot, tapi nggak mau jariknya nganggur, bisa pakai ring tanpa celah yang sudah teruji. Kalo saya pake ring size L merk slingrings. Cara pasangnya cukup mudah, bisa lihat di youtube (kalau saya dulu lihat video tutorial dr Ika Fairuza).
Nosew ringsling menurut saya lebih nyaman daripada jarik-slipknot. Karena ketika memasang ring, ada bagian dilipat untuk dipasang di bahu. Jadi lebih empuk di bagian bahunya.


4. Ringsling babywrap rainbow night
Beda dengan nosew ringsling, ringnya gendongan ini udah dijahit. Jadi pakainya lebih gampang. Tidak gampang mlorot dan bahannya nyaman sekali...
Nyobain ini pas travelling wrap dari daiesu.


5. SSC cuddleme
Nyobain ssc pertama kali punya kakak ipar. Ssc ini ringan, bisa dilipat dengan ringkas. Awal-awal pakai masih perlu penyesuaian. Mungkin karena settingan kurang pas, pinggangnya agak sakit. Setelah nyoba lagi dan lihat video tutorialnya, alhamdulillah bisa menemukan settingan yang pas. Ssc ini bisa dipakai dari newborn dengan tambahan infant insert sampai umur 2,5 tahun dengan tambahan footrest. Harga ssc ini lebih ekonomis daripada yang lain.


6. SSC bobita
Kesan pertama kali lihat, gagah. Warnanya kebanyakan polos tanpa motif jadi si bapak lebih PD pakai yang polos daripada motif yang unyu-unyu  ðŸ˜… .Bisa dipakai dari umur 7 bln sampe 4/5 th dengan tambahan toddler extention. Meski dipegang lebih berat daripada cuddleme, waktu dipakai ringan dan nyaman. Body panelnya empuk, ada semacam busanya. Jadi kalau anak pas duduk di bagian body panel, pahanya tidak ada bekas merah. Adem juga bahannya, jadi si anak tidak mudah gerah. Bucklenya standar militer,  perlu pencet 3 titik secara bersamaan. Jadi lebih aman insyaallah. Karena waktu pakai cmc si balita suka mainin bucklenya.
SSC ini cocok untuk ibu yang berbadan agak besar, minimal lingkar pinggang 70cm.
Untuk jenis SSC merk lokal yang belum saya coba adalah SSC Nana baby carrier, Andrea. Ibu-ibu bisa search review gendongan tersebut.

Memilih gendongan itu seperti memilih jodoh. Jika ada orang lain yang nyaman memakai gendongan X belum tentu sama dengan kita. Jadi baiknya coba dulu berbagai macam gendongan, mana yang pas buat diri sendiri. Bisa dengan ikut komunitas gendong di daerahnya, bisa dengan rental dulu atau pinjam teman. Bisa juga beli dulu gendongannya, nanti kalau kurang nyaman bisa dijual lagi buat beli gendongan lain yang baru. Berpetualang memakai gendongan dulu. hehe..

Semoga Bermanfaat ^^